TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK  

 

Semangat pagi..

Nyamuk DBD

Sahabat, pernah mendengar mengenai DBD ??

Jika terdapat kasus DBD, maka hal yang berkaitan adalah tempat perindukan nyamuk. Tempat perindukan nyamuk memiliki banyak klasifikasi, salah satunya adalah tempat perindukan nyamuk yang bukan tempat penampungan air.

Tempat perindukan yang bukan tempat penampungan air adalah tempat–tempat dan atau benda-benda yang bisa menampung air, tetapi bukan untuk keperluan sehari–hari yang memungkinkan air tergenang dan yang tidak beralaskan tanah.. Contohnya adalah:

  • Tempat Minum Hewan Piaraan

Tempat minum hewan piaraan yang dimaksud adalah tempat–tempat minum hewan piaraan yang berada di lingkungan sekitar rumah, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, misalnya: tempat minum burung, tempat minum ayam, dan hewan piaraan yang lain.

  • Barang–Barang Bekas

Barang–barang bekas yang dimaksud adalah barang–barang yang sudah tidak terpakai yang dapat menampung air, yang berada di dalam maupun di luar rumah. Barang–barang tersebut antara lain: kaleng, ban bekas, botol, pecahan gelas, dll.

  • Vas Bunga

Vas bunga yang dimaksud adalah vas bunga yang berisi air yang terletak di dalam rumah, yang memungkinkan nyamuk Aedes aegypti berkembangbiak di dalam vas bunga tersebut.

  • Perangkap Semut

Perangkap semut yang dimaksud adalah tempat perangkap semut yang berisi air yang biasanya diletakkan dibawah kaki meja untuk mencegah semut–semut semut naik keatas meja yang berisi makanan yang terletak di dalam rumah.

  • Penampungan Air Dispenser

Penampungan air dispenser yang dimaksud adalah tempat penampungan air yang menyatu dengan dispenser yang terletak dibawah alat yang digunakan untuk mengalirkan air di dalam wadah/galon dispenser, letaknya di dalam rumah.

  • Pot Tanaman Air

Pot tanaman air yang dimaksud adalah pot–pot berisi air yang digunakan sebagai media tanaman air untuk hidup, yang terletak di dalam maupun di luar rumah.

Tempat-tempat diatas harus diperhatikan keberadaan airnya. Sebisa mungkin untuk dibersihkan atau mengganti air sekurang- kurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa telur dapat berkembang menjadi nyamuk dalam waktu 7-10 hari.

Penulis : Citra Denali, S.KM, M.Kes.

Sumber: RSU Queen Latifa