Ayah dan Bunda, apakah kalian pernah mendengar pengetahuan orang tua berpengaruh terhadap kesehatan anak??. Pernah ada penelitian yang menyatakan bahwa, pengetahuan menimbulkan kesadaran dan sikap positif, sehingga terbentuk perilaku yang mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit, khususnya penyakit TB Paru.
Sekarang ini, pengetahuan bisa kita dapat dari mana saja. Kemudahan yang kita dapat ini menjadi jembatan Ayah dan Bunda untuk belajar, dan menjadi tahu. Sehingga dari “tahu” ini, Ayah dan Bunda bisa berperilaku sesuai pengetahuan yang baik dan tepat.
Pengetahuan yang cukup, membuat Ayah dan Bunda menjadi lebih care. Care yang dimiliki Ayah dan Bunda harus dimulai dari masa kehamilan Bunda, sampai tumbuh kembang anaknya. Care atau perhatian ini janganlah berlebihan, namun sesuai dengan kebutuhan si anak.
Jika Ayah dan Bunda masih bingung mengenai bentuk perhatian yang harus dilakukan, ini salah satu bentuk care yang baik untuk anak:
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Ayah dan Bunda, IMD sangat baik untuk awal program ASI Eksklusif loh.
- ASI Eksklusif selama 6 bulan, tanpa makanan tambahan (tanpa air putih, tanpa madu, dan makanan cair lainnya).
- Pijat bayi. Pijat bayi memiliki manfaat seperti stimulus perkembangan motorik dan sensoris (rasa sentuhan) anak, serta untuk penambah nafsu makan anak (ASI untuk bayi kurang dari sama dengan enam bulan).
- Hygiene sanitasi. Kebersihan lingkungan, khususnya rumah. Jika Ayah dan Bunda memiliki hewan peliharaan yang ikut berinteraksi dalam rumah, sebaiknya Ayah dan Bunda lebih ekstra dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah. Selain kebersihan lingkungan, kebersihan diri juga sangat penting untuk menjaga kesehatan. Untuk anak (bayi atau balita), kebersihan dirinya menjadi tanggung jawab orangtua.
Penulis : Citra Denali, S.KM, M.Kes.
Sumber :
- Khairul Nurjianto, Amd.Fis (Petugas Fisioterapi RSU Queen Latifa)
- Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
- 2008. “Analisis Hubungan Pengetahuan tentang Penyakit TB Paru dengan Perilaku Keluarga dan Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pagak Kabupaten Malang”. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.