
Dampak negatif kebiri
Akhir-akhir ini issu yang sedang ramai dibicarakan banyak orang adalah kekerasan seksual. Dan untuk menjawab keresahan masyarakat mengenai masalah kekerasan seksual tersebut, maka pemerintah berupaya untuk menggodog kembali hukum yang berlaku, khususnya mengenai kekerasan seksual tersebut. Salah satu hukum yang akan diterapkan dari masalah ini adalah sanksi kebiri kepada pelaku kekerasan seksual. Terlepas dari pro dan kontra penerapan undang-undang ini, ada baiknya kita mengetahui tentang kebiri itu sendiri.
Menurut kamus besar indonesia, kebiri adalah sudah dihilangkan (dikeluarkan) kelenjar testisnya (pada hewan jantan) atau dipotong ovariumnya (pada hewan betina); sudah dimandulkan. Dan mengebiri adalah menghilangkan kelenjar testis agar tidak memproduksi mani (pada hewan jantan) atau memotong ovariumnya (pada hewan betina); menjadikan mandul. Pengebirian dapat dilakukan baik pada hewan ataupun manusia.
Kebiri berdampak pada hilangnya nafsu secara seksual atau libido. Tak hanya itu, dampaknya pun meluas pada kesehatan fisik. Kebiri pada dunia kedokteran dikenal dengan kastrasi. Era modern ini, kebiri tak lagi dilakukan dengan membuang testis, tetapi secara kimia. Prosesnya bisa melalui pemberian pil ataupun suntikan hormon antiandrogen. Pemberian obat antiandrogen itu akan membuat pria kekurangan hormon testosteron sehingga tak ada lagi memiliki dorongan seksual. Obat antiandrogen akan memberikan efek yang sama dengan kebiri fisik. Selain itu, obat antiandrogen juga menyebabkan pengeroposan tulang dalam jangka panjang.
Penulis : Citra Denali, S.KM, M.Kes.
Sumber :
- Kamus Besar Indonesia
- http://nationalgeographic.co.id