Tonsilitas (Amandel)

Apakah anda tahu tentang penyakit tonsillitis / amandel?

 

Tonsillitis merupakan penyakit yang menduduki peringkat teratas dalam 10 pemyakit terbanyak di kunjungan pasien rawat jalan. Hampir sebagian besar pernah menderita penyakit tonsillitis ini, yang sering disebut sakit amandel dalam bahasa awam.

Radang Amandel

Tonsillitis adalah peradangan yang terjadi pada tonsil. Tonsil adalah susunan kelenjar limfoid yang merupakan bagian dari system kekebalan tubuh. Tonsil terletak di faring/ rongga mulut bagian belakang dan melingkari pangkal lidah. Tonsil sendiri ada empat macam dibagi berdasar lokasi anatomisnya yaitu,

1. Tonsil faringeal (adenoid) yang merupakan bagian atas

2. Tonsil palatine bagian kanan dan kiri bawah (yang sering disebut sebagai amandel oleh orang awam), 3. Tonsil lingual di pangkal lidah, 4. Tonsil tuba eustachius.

Gejala-gejala yang dapat didapatkan pada tonsillitis antara lain, nyeri menelan (odinofagia) yang sering dikatakan radang tenggorokan, tonsil tampak merah, bengkak, dan terkadang dalam infeksi yang berat didapatkan nanah sehingga menyebabkan bau mulut, gangguan tidur seperti mendengkur, sesak nafas, hingga henti nafas mendadak karena sumbatan jalan nafas, pada tonsillitis kronik bisa didapatkan berat badan yang sulit naik akibat sulit menelan.

Infeksi pada tonsil dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Pada tonsillitis karena infeksi bakteri, pada beberapa anak ataupun dewasa muda dapat terjadi reaksi imun yang berlebihan sehinggan dapat menimbulkan penyakit infeksi di ginjal dan demam rematik.

Jika terjadi tonsillitis berulang, dapat menyebabkan pembesaran tonsil yang permanen, dan hal ini dapat menunjukkan bahwa tonsil tersebut merupakan tempat perkembang biakkan dari virus, contoh nya EBV (ebstein barr virus).

Penangangan pada pasien tonsillitis ini antara lain, dengan pemberian anti inflamasi/ anti nyeri, jika terdapat demam berikan anti piretik, tingkatkan asupan cairan, jika nyeri sekali dapat makan makanan lunak dan bergizi, tidak diperbolehkan meminum antibiotic yang tidak sesuai anjuran dokter. Jika keluhan ataupun gejala memberat dan tidak kunjung reda lebih dari tiga hari sebaiknya control ke dokter spesialis THT atau dokter umum.

Kapan dan bagaimana tonsillitis harus dioperasi ?

  1. Tonsil yang meradang dan membengkak hingga menutupi jalan nafasdan menyebabkan gangguan tidur, seperti mendengkur hingga henti nafas, wajib dilakukan tindakan pembedahan.
  2. Tonsil yang menjadi sumber infeksi jauh yaitu infeksi di jantung, ginjal, atau sendi-sendi.
  3. Tonsillitis kronik yang menyebabkan bau mulut atau jika terjadi abcess tonsillitis ( nanah pada tonsil) juga merupakan indikasi wajib dilakukannya pembedahan tonsil.

Namun, untuk dilakukannya tindakan operasi tersebut juga tidak bisa dilakukan segera pada saat akut/radang, tonsillitis harus diobati terlebih dahulu untuk meredakan peradangan tersebut. setelah dilakukan pembedahan atau tonsilektomi para orang tua ataupun pasien tidak perlu kuatir mengenai kekebalan tubuh. Karena tidak ada perubahan imunitas baik sebelum atau sesudah tindakan operasi.

Yang perlu diperhatikan adalah konsumsi makanan dan atau obat-obatan sebelum dan sesudah tindakan pembedahan tersebut. sebaiknya sebelum dilakukan operasi hindari obat-obatan aspirin, vitamin c, vitamin e, gingko biloba, merokok yang dapat meningkatkan resiko perdarahan. Dan sesudah operasi sebaiknya tidak makan makanan yang  terlalu panas, pedas, keras, dingin, berpengawet, goreng-gorengan.

sumber: Dr. Anisa Riski Rahardian