Semangat pagi sahabat RSU Queen Latifa. Salam sehat untuk kita semua.
Sahabat, beberapa waktu yang lalu saya menjenguk saudara yang sakit dengan diagnose eksantema subitum. Nah, sebelumnya, apakah sahabat mengetahui penyakit ini?? Sebetulnya nama penyakit ini belum terlalu terkenal dikalangan masyarakat umum. Oleh sebab itu, mari kita ulas yuk..
Eksantema subitum (roseola infantum) adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh herpesvirus manusia tipe 6 (HHV 6). Lebih dari 95% kasus eksantema subitum terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 3 tahun dengan kejadian tertinggi terjadi pada umur 6-15 bulan.
Perlu sahabat ketahui bahwa saudara yang saya kunjungi bukanlah anak-anak, melainkan dewasa. Itu artinya, kita yang masuk kedalam umur dewasa pun bisa terkena penyakit ini. eksantema subitum memiliki tanda gejala seperti ruam kulit (bercak kemerahan), namun ruam ini akan muncul bila suhu badan sudah normal (atau ketika demam menghilang). Eksantema subitum memiliki kemiripan dengan penyakit campak. Bedanya dengan campak adalah ruam pada eksantema subitum/roseola infant timbul setelah demam turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.
Awal gejala eksantema subitum/roseola infant ini adalah demam tinggi secara mendadak mencapai 40-40,60C, tampak iritabel, anoreksia (tidak ada nafsu makan), biasanya terdapat koriza (infeksi saluran pernafasan), konjungtivitis (belekan) dan batuk. Demam menetap 3-5 hari dan menurun secara mendadak ke suhu normal disertai timbulnya ruam. Ruam tampak pertama kali di punggung dan menyebar ke leher, ekstremitas atas muka, dan ektremitas bawah. Ruam berwarna merah muda, makulopapular, diskret, jarang koalesen sehingga mirip dengan lesi rubela. Lamanya timbul erupsi 1-2 hari, kadang dapat hilang dalam beberapa jam. Ruam hilang tidak meninggalkan bekas berupa pigmentasi atau deskuamasi.
Untuk sahabat yang memiliki saudara atau kerabat nyang teekena eksantema subitum/roseola infant, terdapat beberapa cara mengatasinya, antaralain :
- Turunkan demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup. Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
- Kompres si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol. Juga, jangan memandikan si kecil dengan air dingin.
- Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
- Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak nafas, atau tidak mau makan dan minum.
- Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.
Penulis : Citra Denali, S.KM, M.Kes.
Sumber :
Tuty Rahayu & Alan R. Tumbelaka. “Gambaran Klinis Penyakit Eksantema Akut Pada Anak”. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 3, Desember 2002. 104 – 113.