JANGAN ANGGAP RINGAN “KREMIAN”

Semangat pagi semuanya.. Apa kabar sahabat RSU Queen Latifa? Semoga selalu dalam berkah sehatnya.. aamin.

Ayah dan Bunda.. Apakah buah hati kalian pernah mengeluh gatal-gatal pada bagian duburnya? Jangan anggap remeh Bunda. Coba perhatikan kebersihan anak-anak kita, karena bisa saja ada kesalahan dari pola keberihan hidup anak-anak kita. Bicara tentang gatal dibagian dubur ini bisa kita simpulkan bahwa anak kita terkena “kremian”.

kremian

kremian

Cacing kremi atau Oxyuris vermicularis merupakan cacing parasit yang banyak menginfeksi anak-anak maupun dewasa, dan ditandai dengan gejala khas berupa rasa gatal di sekitar anus. Cacing dewasa dalam jumlah banyak kadang-kadang bisa ditemukan pada feses atau tinja orang yang terinfeksi.

Bagaimana seseorang bisa terkena penyakit ini? Ternyata ada 3 hal yang bisa menyebabkannya, yaitu:

  1. Autoinfeksi, yaitu penularan dari tangan ke mulut sesudah menggaruk daerah perianal atau tangan dapat menyebarkan telur kepada orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun pakaian yang terkontaminasi.
  2. Pernafasan, yaitu debu merupakan sumber infeksi karena mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur melalui debu dapat tertelan.
  3. Retrofkesi , yaitu penularan terjadi pada penderita sendiri. Pada penderita, larva yang menetas di daerah perineal (daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus), migrasi kembali ke dalam usus penderita & tumbuh menjadi cacing dewasa. Migrasi inilah yang menyebabkan rasa gatal di daerah dubur.

Jika Bunda mendapat keluhan gejala rasa gatal pada daerah anus anak, keluar cairan mukus dari vagina, gelisah dan susah tidur. Maka cobalah menemukan telur cacing dengan usapan daerah anal (anal swab) dengan pita selofan sebelum mandi atau malam hari, waktu anak sedang tidur.

Jika anak kita terlanjur sakit “kremian” maka pengobatan bisa dilakukan untuk satu keluarga dengan pirvinium pamoat, mebendazol, pirantel pamoat, tiabendazol. Atau kita bisa mencegahannya dengan cara menjaga kebersihan perorangan dan keluarga, serta pencahayaan matahari yang cukup di kamar tidur.

 

Penulis : Citra Denali, S.KM, M.Kes.

Sumber :

Gandahusada, Srisasi., Ilahude, Herry D., dan Pribadi, Wita. 2000. Parasitologi Kedokteran. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.